Langsung ke konten utama

Malam Pengagum Senja


Biar waktu yang menjawab apa yang harus senja lakukan untuk malam:
Top of Form
Sartika Noriza KopihitamRasapahit senja memberi ruang pada siang dan malam untuk bertemu walau sebentar 

Vinna Agustina Hartono Menghantarkan rasa rindu yang tak kunjung sirna.. 

Sartika Noriza KopihitamRasapahit ia antitesa dari siang yang merindu malam, antitesa dari malam yang merindu siang. 

Vinna Agustina Hartono Hingga rindu menjelma jengah, ia tak kunjung terlelap. Malam, tak bisakah senja menyapa siang lebih lama? Memuaskan rindu yang tak kunjung sirna

Sartika Noriza KopihitamRasapahit senja tak punya pilihan saat malam menenggelamkannya, senja adalah rindu, antitesa dari cinta yang tak perlu bertemu. 

Vinna Agustina Hartono Aku merapal dalam hati, menghubungkan jejak cinta yang kami miliki, namun entahlah... Sinar itu begitu menyilaukan mata.

Sartika Noriza KopihitamRasapahit kegelapan diperlukan ketika sinar terlalu silau, sesuatu selalu memiliki dua sisi, seperti tak ada yang bisa menyembunyikan sisi pahit dari secangkir kopi 

Vinna Agustina Hartono Sesaat aku tenggelam dalam pekat malam, terhanyut buai riuh rendah ombak. Menyatu dalam kesunyian, pekatnya malam selalu mengingatkan aku kepadamu. Memberikan aku secarik kekuatan dan rasa nyaman 

Sartika Noriza KopihitamRasapahit saat malam makin naik, kian pekat, begitu pula kau terhanyut, dalam alam yang kau miliki sendiri. hingga ujungnya, fajar siap menjemput, terasa sedikit kepahitan, keperihan, semerah jingga pada senja.

Vinna Agustina Hartono Malam menyapa ujung2 langit, menghempas deru ombak. Aku terdiam menatap gemuruh angin, membiaskan harap menjadi nyata. Biar kamu pergi tak kembali, aku tetap menabti

Sartika Noriza KopihitamRasapahit sampai kapan menanti, sementara senja selalu datang sejenak, mengaburkan siang, ditenggelamkan malam. atau mungkin jadi karang yang menanti ombak mengikis pada penghujung senja, memerah dalam bauran air..

Vinna Agustina Hartono Sampai kamu lelah, sampai kamu pulang. Menggapai apa yang tlah kau tinggalkan jauh dibelakang, aku selalu mencinta, hingga senja tak nampak merah

Sartika Noriza KopihitamRasapahit saat senja tak merah, tak kan juga lelah, ilalang yakin pada kunang-kunang yang akan datang menggantikan senja. seperti butiran pasir yang yakin pada ombak yang membawanya pergi..

Vinna Agustina Hartono Saat matahari terbenam, menjauh, membenamkan angan. Aku terkapar tak sadarkan diri, mengingat semua yang telah hilang menjauh dari angan. Kamu biaskan nyata dan delusi, mengembangkan khayal..

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Malam lalu terjarah ilusi, terbelenggu sunyi, terkutuk jadi batu yang membeku. Akankah senja menghangatkannya kembali, sementara fajar tak sempat dinikmati dalam rasa yg setengah mati..

Vinna Agustina Hartono Aku mencecap cinta merapal rindu memeluk harap. Berharap langit menyampaikan keinginanku tuk bersamamu.
Aku mengecap syukur meskipun hanya ku temui kamu dalam mimpi..

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Saat mimpi tak berujung, seketika itu pula tersadar bahwa tak ada ujung hingga pada titik yg terakhir. Semua berputar, hanya saja mengalami pembiasan dalam lintasan yg berbeda.. Begitu pula cinta, rindu, dan benci..

Vinna Agustina Hartono Hidup tidak akan luput dari kebencian, sesaat atau pun selamanya. Mencintai juga tak jarang. Berbatas tembok tak kasat mata, aku menatap, melihat jauh kedalam hatimu. Mencari apa yang kau sebut cinta.

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Maka ketika tak lagi terlihat, mulailah meraba, kadang ada sesuatu yg tak terlihat di dekat kita, ada sesuatu yg tak perlu terucap dalam bahasa..

Vinna Agustina Hartono Biar tak meracau waktu, ingin ku cecap bahasa rindu dalam kalbu. Karena terkadang rindu memang tak perlu diungkap dengan kata

Nur Budi aku suka malam, gelapnya dapat mengaburkan segala rasa, membungkusnya sebagai trigger mimpi-mimpiku, walau aku tak ingin tertidur

Vinna Agustina Hartono Resapkanlah saja langkah kita dalam kegelapan, semilir anginnya menghembuskan kebekuan. Namun aku selalu tau, pelukmu mampu menciptakan hangat. Sehangat saat senja datang

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Jadi saat malam kian larut, nikmati pilu resapi sendu. Saat yakin menjadi ragu, diam tak lagi tabu.

Nur Budi tapi, pesona senja seringkali ditelan bulat-bulat oleh malam, belum sempat kunikmati untuk sekadar kukagumi, secepat itu aku tahu, hanya dingin yang akan melingkupi, meski kutak tahu kapan terakhir kali hangat menghampiri

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Begitulah senja, ia memberi ruang pada siang dan malam, sekejap saja dalam jeda, memuntahkan rindu dalam cinta yg tak pernah bertemu.

Nur Budi senja dan malam hanyalah masa, ya, masa, masa bodoh dengan segala rasa, itu tiada penting baginya, membuatku berharap mereka dikaruniai rasa, agar mereka sedikit acuh terhadap pemilik rasa, yang tersiksa sepanjang mereka berkuasa

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Semua adalah masa, yang berputar pada porosnya. Dari satu titik ke titik lain, hingga tiba pada penjenuhan. Tapi senja tidak menjenuhkan, meski rasa tak kunjung tersamarkan..

Nur Budi senja membuat semua benda tampak anggun, keanggunan yang semu, sebagai biasan atau hanya sekadar latar pencahayaan, sekejap memberi rasa, secepat itu juga lenyap mengendap, meninggalkan rindu yang tertahan selama masa

Vinna Agustina Hartono Aku memberi batas, sebuah tembok kecil yang mampu memberi jeda pada malam. Agar tak lagi mampu menjamah tanah basah, agar tak lagi mampu menjejak bulan. Aku mencari tahu lewat rindu, cinta kah ini? Lalu rasa menghembuskan sebuah alasan.... Kamu..

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Siang perlu jeda utk jadi malam, sesuatu yg menggantikannya kala matahari memberi kesempatan pada bulan, cinta yg tak perlu bertemu tapi yakin selalu ada. Matahari dan bulan tetap pada lintasannya. Apa lagi yg bisa dilakukan selain membiarkan senja mencumbu rindu hingga diperkosa malam?

Vinna Agustina Hartono Biar aku menjamah dalam gelap, merasakan tekstur lembut kulitmu. Merapal dalam hatiku, supaya selalu terkenang. Kamu hadirkan senja terindah didalam diri, memoleskan ingatan hampa yang terendap lara. Aku menanti, pinangan singkat nan indah dari khayangan

Sartika Noriza KopihitamRasapahit Biarkan senja melukis langit, hingga malam mengutuk sang penyair, yang terlanjur mencinta pada bait yang ia cipta, hingga diam menjadi cara terakhir rindu menuju cinta..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Bercerita

Payung Teduh kembali memperkenalkan karya emasnya. Lagu-lagu Payung Teduh dikenal sangat puitis dan romantis. Ditambah lagi dengan alunan musik Folk Jazz -nya yang syahdu membuat penikmat karyanya semakin merasakan keteduhannya. Salah satu lagu terbaru mereka berjudul Mari Bercerita. Karya-karya sebelumnya membuat kita membayangkan keromantisan si pembawa lagu dengan kekasihnya. Sementara di lagu ini, kita tidak perlu lagi membayangkannya karena lagu ini dibawakan secara duet dengan seorang wanita berparas ayu bernama panggilan Icha. Karya ini karya pertama Payung Teduh yang dibawakan secara duet. Suara mereka yang lembut dan merdu mampu membawa lagu ini ke suasana yang begitu romantis. Sebetulnya menurut penilaian saya, lirik lagu ini tidak sepuitis lagu-lagu sebelumnya. Liriknya sederhana, tetapi tidak menghilangkan romantismenya bahkan semakin dieksploitasi dengan kehadiran Icha sebagai teman duet Is (vokalis dan gitaris Payung Teduh). Berikut adalah lirik lagu tersebut.

Mengenang PT. Texmaco Perkasa Engineering

Industri manufaktur Indonesia sedang dalam perkembangan yang cukup memberikan angin segar. Beberapa waktu lalu kita digegerkan dengan mobil yang diciptakan di Indonesia oleh para pelajar SMK di Solo dengan bantuan dari perusahaan karoseri lokal, Kiat Keroseri. Mobil itu diberi label buatan pabrikan Esemka dengan berbagai variannya. Di antaranya adalah Digdaya dan Rajawali. Tidak hanya itu, bahkan murid-murid SMK telah diajarkan merakit pesawat terbang. Walaupun jenisnya hanya pesawat latih. Masyarakat bersemangat dan bergairah dengan kabar menggembirakan tersebut. Sebagian masyarakat bahkan telah memesan mobil-mobil buatan murid-murid SMK tersebut. Bapak Jokowi, selaku Walikota Solo kala itu, juga telah menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya. Media begitu menggembar-gemborkan berita itu. Hampir semua stasiun televisi memberitakannya. Lalu, apa yang terjadi sekarang? Sudah hampir tidak ada beritanya lagi yang muncul di televisi. Kita hanya bisa menikmati beritanya dari me

Pabrik Tua PG Modjo

Ketika libur tiba, yang sebaiknya kita lakukan adalah berwisata. Wisata bisa kemana saja, yang menurut kita bisa merilekskan tubuh dan pikiran. Berbeda-beda bagi setiap orang karena ketertarikan setiap orang terhadap sesuatu juga berbeda. Seperti yang aku lakukan belum lama ini. Aku berkunjung ke rumah Budeku yang ada di Sragen, Jawa Tengah, untuk menghadiri Mbakku yang menjalani prosesi ngunduh manten (salah satu prosesi pernikahan adat Jawa). Beberapa waktu lalu, Mbakku pernah menceritakan kondisi Kota Sragen yang cenderung sepi dan panas. Menurutnya tidak ada yang menarik di kota itu. Paling pun yang ada hanya sebuah lokasi pabrik tua yang ada sejak zaman Belanda dan masih beroperasi hingga saat ini. Pabrik tersebut adalah pabrik gula. Ketika pertama datang ke sana, lokasi pabrik gula tua itu adalah pertanyaan-pertanyaan pertama yang aku lontarkan. Pabrik gula itu bernama PG Modjo. Modjo (Mojo) merupakan nama desa di lokasi pabrik itu berdiri, mungkin juga nama buah seperti dal