Industri manufaktur Indonesia sedang dalam perkembangan yang cukup memberikan angin segar. Beberapa waktu lalu kita digegerkan dengan mobil yang diciptakan di Indonesia oleh para pelajar SMK di Solo dengan bantuan dari perusahaan karoseri lokal, Kiat Keroseri. Mobil itu diberi label buatan pabrikan Esemka dengan berbagai variannya. Di antaranya adalah Digdaya dan Rajawali. Tidak hanya itu, bahkan murid-murid SMK telah diajarkan merakit pesawat terbang. Walaupun jenisnya hanya pesawat latih. Masyarakat bersemangat dan bergairah dengan kabar menggembirakan tersebut. Sebagian masyarakat bahkan telah memesan mobil-mobil buatan murid-murid SMK tersebut. Bapak Jokowi, selaku Walikota Solo kala itu, juga telah menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya. Media begitu menggembar-gemborkan berita itu. Hampir semua stasiun televisi memberitakannya.
Lalu, apa yang terjadi sekarang? Sudah hampir tidak ada beritanya lagi yang muncul di televisi. Kita hanya bisa menikmati beritanya dari media internet. Bagaimanakah progres selanjutnya? Hanya segelintir orang saja yang tahu. Masyarakat pun makin pesimis dan tidak tertarik lagi dengan Mobil Nasional. Mentok. Tidak ada kemajuan yang berarti.
Industri-industri sejenis juga sudah ada pada beberapa tahun yang lalu. Salah satunya adalah PT. Texmaco Perkasa Engineering. Ini adalah perusahaan manufaktur yang canggih yang pernah dimiliki Indonesia. Produknya bagus dan harganya murah. Texmaco merupakan salah satu perusahaan yang digandeng pemerintah untuk menyuplai komponen-komponen yang diperlukan dalam industri pertahanan Indonesia, yaitu PT. Pindad. Contoh produk yang berhasil dan sudah digunakan adalah truk PERKASA yang digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Kebetulan daerah tempat saya bersekolah sangat dekat dengan komplek TNI sehingga saya sering melihatnya. Truknya begitu gagah, kokoh, kuat, dan terhitung awet. Tidak kalah dengan produk asing seperti produksi Mitsubishi. Ada yang tahu? Saya kira tidak banyak. Oleh karena efisiensi produksinya, Texmaco juga bisa membuat komponen-komponen penting pembangkit tenaga nuklir dengan kualitas baik dan murah jika dibandingkan dengan perusahaan pembuat komponen lainnya. Bahkan ada yang berceloteh bahwa tidak ada yang tidak bisa dibuat oleh Texmaco. Saking hebatnya.
Texmaco bangkrut karena krisis moneter tahun 1997-1998. Padahal saat itu Texmaco posisinya sangat kuat dan satu perusahaan yang dapat menembus Wall Street selain Bank Indonesia. Berbagai pertanyaan muncul di tengah masyarakat. Banyak yang beranggapan adanya intervensi asing untuk membangkrutkan Texmaco. Salah satunya Cina. Produk Texmaco memang bagus dan murah sehingga berhasil mengalahkan produksi Cina bahkan Texmaco berhasil mengekspor produknya ke Cina. Tentu saja tidak terlepas dari campur tangan DPR kala itu. Bos Texmaco, Marimutu Sinivasan, pun sampai mengatakan, "Saya dikucilkan seperti orang lepra." Benar-benar menyedihkan. Untuk melihat hasil wawancaranya, silakan lihat di sini.
Jika benar adanya pembangkrutan oleh pihak-pihak tertentu, apalagi oleh bangsa Indonesia sendiri, betapa hinanya kita. Tidak ada kemauan dari bangsa sendiri untuk membangun negaranya. Pembodohan telah mengakar. Sampai saat inipun saya masih pesimis dengan industri-industri sejenis yang telah dirintis. Mungkin akan layu sebelum berkembang karena tidak diberi pupuk dengan benar. Muncul sesaat kemudian hilang tak berjejak. Beruntung saat ini kita memiliki menteri negara BUMN seperti Bapak Dahlan Iskan, tentu saja bekerja sama dengan kementerian terkait, yang begitu semangat membangun industri dalam negeri. Mari kita bantu Pak Dahlan Iskan, kita bantu bangsa ini untuk membangun industri dalam negeri yang kuat, berkualitas, dan kompetitif. Semoga pesimisme saya dapat segera berubah menjadi optimisme yang membuncah. Semoga tidak akan ada lagi kejadian seperti yang dialami PT. Texmaco Perkasa Engineering. Jayalah industri dalam negeri, jayalah Indonesiaku.
Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan keikutsertaan saya dalam acara #7HariMenulis dari @birokreasi.
Lalu, apa yang terjadi sekarang? Sudah hampir tidak ada beritanya lagi yang muncul di televisi. Kita hanya bisa menikmati beritanya dari media internet. Bagaimanakah progres selanjutnya? Hanya segelintir orang saja yang tahu. Masyarakat pun makin pesimis dan tidak tertarik lagi dengan Mobil Nasional. Mentok. Tidak ada kemajuan yang berarti.
Industri-industri sejenis juga sudah ada pada beberapa tahun yang lalu. Salah satunya adalah PT. Texmaco Perkasa Engineering. Ini adalah perusahaan manufaktur yang canggih yang pernah dimiliki Indonesia. Produknya bagus dan harganya murah. Texmaco merupakan salah satu perusahaan yang digandeng pemerintah untuk menyuplai komponen-komponen yang diperlukan dalam industri pertahanan Indonesia, yaitu PT. Pindad. Contoh produk yang berhasil dan sudah digunakan adalah truk PERKASA yang digunakan oleh TNI Angkatan Darat. Kebetulan daerah tempat saya bersekolah sangat dekat dengan komplek TNI sehingga saya sering melihatnya. Truknya begitu gagah, kokoh, kuat, dan terhitung awet. Tidak kalah dengan produk asing seperti produksi Mitsubishi. Ada yang tahu? Saya kira tidak banyak. Oleh karena efisiensi produksinya, Texmaco juga bisa membuat komponen-komponen penting pembangkit tenaga nuklir dengan kualitas baik dan murah jika dibandingkan dengan perusahaan pembuat komponen lainnya. Bahkan ada yang berceloteh bahwa tidak ada yang tidak bisa dibuat oleh Texmaco. Saking hebatnya.
Texmaco bangkrut karena krisis moneter tahun 1997-1998. Padahal saat itu Texmaco posisinya sangat kuat dan satu perusahaan yang dapat menembus Wall Street selain Bank Indonesia. Berbagai pertanyaan muncul di tengah masyarakat. Banyak yang beranggapan adanya intervensi asing untuk membangkrutkan Texmaco. Salah satunya Cina. Produk Texmaco memang bagus dan murah sehingga berhasil mengalahkan produksi Cina bahkan Texmaco berhasil mengekspor produknya ke Cina. Tentu saja tidak terlepas dari campur tangan DPR kala itu. Bos Texmaco, Marimutu Sinivasan, pun sampai mengatakan, "Saya dikucilkan seperti orang lepra." Benar-benar menyedihkan. Untuk melihat hasil wawancaranya, silakan lihat di sini.
Jika benar adanya pembangkrutan oleh pihak-pihak tertentu, apalagi oleh bangsa Indonesia sendiri, betapa hinanya kita. Tidak ada kemauan dari bangsa sendiri untuk membangun negaranya. Pembodohan telah mengakar. Sampai saat inipun saya masih pesimis dengan industri-industri sejenis yang telah dirintis. Mungkin akan layu sebelum berkembang karena tidak diberi pupuk dengan benar. Muncul sesaat kemudian hilang tak berjejak. Beruntung saat ini kita memiliki menteri negara BUMN seperti Bapak Dahlan Iskan, tentu saja bekerja sama dengan kementerian terkait, yang begitu semangat membangun industri dalam negeri. Mari kita bantu Pak Dahlan Iskan, kita bantu bangsa ini untuk membangun industri dalam negeri yang kuat, berkualitas, dan kompetitif. Semoga pesimisme saya dapat segera berubah menjadi optimisme yang membuncah. Semoga tidak akan ada lagi kejadian seperti yang dialami PT. Texmaco Perkasa Engineering. Jayalah industri dalam negeri, jayalah Indonesiaku.
Tulisan ini dibuat dalam rangka meramaikan keikutsertaan saya dalam acara #7HariMenulis dari @birokreasi.
pray for texmaco
BalasHapusby alumni smk texmaco
apa kabarnya ya texmaco sekarang? :(
BalasHapusTexmaco dibunuh IMF karena memang dalam salah satu perjanjian IMF waktu itu Indonesia sebagai penerima Bantuan IMF tidak diperbolehkan memproduksi yang seperti di produksi Texmaco. Bukan hanya Texmaco, bahkan beberapa BUMN seperti IPTN, PT PAL, PT Pindad, dll juga terkena imbas dari Bantuan IMF, beruntung tahun 2004 Indonesia sudah terlepas dari jeratan IMF dan kedepannya semoga pemerintah serius untuk menggandeng Texmaco untuk memproduksi peralatan tempur canggih masa depan untuk memperkuat pertahanan NKRI
BalasHapusAmin
aamiin :D
Hapuswah baru tau saya, makasih infonya :)
IndonesIn lepas dari IMF berkat SBY
Hapusbetol tapi tetap saja bangsa kita bodoh mematikan industri skala besar sperti texmaco. kalau baru mau mulai skarang sudah telat tuch. banyak mobil jepang yag berembelkan mobil nasional seperti mobil murah ayla agya dll. penyesalan datang belakangan
BalasHapussaya rasa belum terlambat mas, buktinya saat mobil smk muncul, pesanan langsung datang begitu banyak, dan nampaknya sekarang pemimpin2 kita sudah mengerti cara berpikir untuk memajukan bangsanya. cara berpikir itu yang sudah mulai menular ke masyarakat kita. semoga saja harapan saya tentang industri manufaktur di indonesia bukan cuma khayalan anak kecil yang tertidur di pangkuan ibundanya.
HapusMdh2,an para pemimpin kita sekarang lebih baik wlopun sedikit lbih care trhadap bngsa ini ke depan....tdk hnya slogan dan janji awal kampanye saja....produk dalam negeri harus diberdayakan dan dicontohkan dgn dipakai dan digunakan sehari-hari i oleh para pimpinan pemerintah semua level,jika memang ada niatan baik dari pemerintah.
Hapusya betul bang henry, yg kita butuh >> AKSI NYATA
Hapussalam kenal,
BalasHapusberbicara masalah Texmaco memang bisa membuat bangga sekaligus mengelus dada :-(
----------------------------------------------------------------------------------------------------
mampir ya ke warung saya di http://ndesoedisi.wordpress.com/ ada beberapa artikel tentang produk Texmaco yang mungkin bisa berguna :-)
Siap! Salam kenal juga..
HapusTerima kasih referensinya..
Besok2 saya mampir, siapin aja jamuannya :p
Kita sangat prihatin, ketika bangsa kita ingin mandiri ,produksi bangsa sendiri, kenapa dibunuh, betapa hinanya para penentu kebijakan bangsa ini.
BalasHapusemang bikin miris ya gan
Hapuskalo uang sudah berkata, semuanya diam asal dapat bagian
Generasi saat ini tidak banyak yg tau tentang prestasi Texmaco dg truk perkasanya (mmg texmaco dikerdilkan oleh atpm dan cukong2 yg bercokol di pemerintahan saat itu krn akan menjadi pesaing merk2 yg sdh mapan) apalagi dg mpvnya. kita msh ingat dg mobil Smk yg belum terbukti saja masyarakat sangat antusias untuk memilikinya (dg alasan cinta produk sendiri atau sekedar cari popularitas). Artikel spt ini sangat baik kalau banyak yg menulis dan terpublikasi, kalau mobil perkasa terekspose saya yakin akan timbul semangat untuk memajukan lagi. salam
BalasHapussilakan ikutan buat tulisan tentang texmaco juga kak dan kemudian dishare, semoga bisa membantu industri dalam negeri meskipun sedikit :)
HapusDiantara panasnya cuaca siang hari,dikawasan industri mm2100..cibitung.yg saya lewati plg dari tugas kerja..saya liat byk pabrik2 tua yg tutup,seperti pt argo pantes..dll..kemudian saya ingat dulu ada pt texmaco..
BalasHapuspada masanya sangat luarbiasa..kemudian tak terdengar lg namanya..baru ini saya tau penyebab pt ini tutup...sekian terimakasih(22 okt 2019)