Langsung ke konten utama

Dikejar Mengejar


secara teori dan kenyataan, 
mengejar lebih membutuhkan sedikit energi daripada dikejar. 
ketika kita mengejar, kita tidak memerlukan 100% tenaga yang kita miliki 
karena kita terbantu dengan semangat dan ambisi untuk meraih yang kita kejar.
sedangkan, ketika kita dikejar,
 kita harus mengeluarkan 100% tenaga kita agar tidak tertangkap oleh yang mengejar kita, 
sementara kita tidak bisa mengeluarkan 100% tenaga kita 
karena sebagian tenaga kita sudah habis oleh rasa takut jika tertangkap.
untuk itu, mari kita kejar impian kita untuk mengurangi beban dikejar 
oleh sisa waktu kita.



Bureaucracy can’t stop me from  writing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mari Bercerita

Payung Teduh kembali memperkenalkan karya emasnya. Lagu-lagu Payung Teduh dikenal sangat puitis dan romantis. Ditambah lagi dengan alunan musik Folk Jazz -nya yang syahdu membuat penikmat karyanya semakin merasakan keteduhannya. Salah satu lagu terbaru mereka berjudul Mari Bercerita. Karya-karya sebelumnya membuat kita membayangkan keromantisan si pembawa lagu dengan kekasihnya. Sementara di lagu ini, kita tidak perlu lagi membayangkannya karena lagu ini dibawakan secara duet dengan seorang wanita berparas ayu bernama panggilan Icha. Karya ini karya pertama Payung Teduh yang dibawakan secara duet. Suara mereka yang lembut dan merdu mampu membawa lagu ini ke suasana yang begitu romantis. Sebetulnya menurut penilaian saya, lirik lagu ini tidak sepuitis lagu-lagu sebelumnya. Liriknya sederhana, tetapi tidak menghilangkan romantismenya bahkan semakin dieksploitasi dengan kehadiran Icha sebagai teman duet Is (vokalis dan gitaris Payung Teduh). Berikut adalah lirik lagu tersebut. ...

Mengenang PT. Texmaco Perkasa Engineering

Industri manufaktur Indonesia sedang dalam perkembangan yang cukup memberikan angin segar. Beberapa waktu lalu kita digegerkan dengan mobil yang diciptakan di Indonesia oleh para pelajar SMK di Solo dengan bantuan dari perusahaan karoseri lokal, Kiat Keroseri. Mobil itu diberi label buatan pabrikan Esemka dengan berbagai variannya. Di antaranya adalah Digdaya dan Rajawali. Tidak hanya itu, bahkan murid-murid SMK telah diajarkan merakit pesawat terbang. Walaupun jenisnya hanya pesawat latih. Masyarakat bersemangat dan bergairah dengan kabar menggembirakan tersebut. Sebagian masyarakat bahkan telah memesan mobil-mobil buatan murid-murid SMK tersebut. Bapak Jokowi, selaku Walikota Solo kala itu, juga telah menggunakan mobil Esemka sebagai kendaraan dinasnya. Media begitu menggembar-gemborkan berita itu. Hampir semua stasiun televisi memberitakannya. Lalu, apa yang terjadi sekarang? Sudah hampir tidak ada beritanya lagi yang muncul di televisi. Kita hanya bisa menikmati beritanya dari me...

Menerangi Tambal Ban

Hari ini, Jumat, 8 Maret 2013. Berangkat pagi seperti biasa, pukul 6 pagi. Dengan memboncengi adik bungsu saya yang hendak bersekolah. Saya tancap gas. Masih beberapa puluh meter dari rumah, jalan mulai menanjak. Memang rute setiap hari yang saya lalui. Yang berbeda adalah rasa "membuang" pada ban belakang sehingga motor pun goyang. Tentu saja bukan goyang seperti penyanyi-penyanyi dangdut. Pasti ban belakang bocor, kata saya dalam hati. Kemudian saya berhenti, untuk memastikannya. "Al, liatin bannya, kayaknya bocor deh," kata saya kepada Alfi, adik saya. "Iya mas, bocor," jawab Alfi sambil menunjukkan ban belakang sudah kehabisan udara. "Terus gua gimana, Mas? Udah mau telat ke sekolah ini." "Iye, gua telpon bapak deh." "Ngapain?" "Ya nganterin elu sekola, masa gua suruh nyuci baju?" Segera saya telpon bapak saya dan bapak saya pun segera menyanggupi untuk mengantarkan adik saya sekolah. Bapak saya memang luar b...