Apakah Anda orang Indonesia? Pernahkah
Anda membenci Indonesia? Pernahkah Anda merasa ingin berpindah kewarganegaraan?
Pernahkah Anda jengah dengan dinamika yang ada di Indonesia? Pernahkah Anda
merasa hina karena terlahir sebagai Indonesia? Seringkah Anda memimpikan
Indonesia menjadi seindah negara lain? Pernahkah Anda berpikir Indonesia adalah
negara yang buruk, penuh dengan masalah di segala aspek yang terus muncul tak
berujung? Apakah Anda tidak bahagia menjadi seorang Indonesia? Jika jawaban
Anda iya, Anda sebaiknya bertanya kepada diri Anda sendiri, apakah bahagia itu?
Berapa persenkah Indonesia yang telah Anda jelajahi? Karena Anda berada di
golongan 9% orang Indonesia. Sementara 91% lainnya merasa bahagia berada dan
menjadi Indonesia.
Dua lembaga survei
internasional merilis hasil surveinya terhadap tingkat kebahagiaan masyarakat
Indonesia, yaitu Asiabus dan Ipsos Global Advisor. Keduanya mendapatkan hasil survei yang
mengejutkan. Sama-sama mendapat hasil bahwa 91% orang Indonesia bahagia. Mungkin
kita bertanya-tanya bagaimana bisa di tengah kondisi politik dan ekonomi yang
tidak menentu, orang Indonesia bisa bahagia. Jika itu yang Anda pikirkan, Anda
belum 1% menjelajahi Indonesia. Indonesia adalah bangsa yang luar biasa.
Memiliki kepribadian yang luar biasa. Memiliki definisi bahagia yang luar biasa
sederhana. Memiliki segalanya. Sebagai contoh, dari Jakarta ke Bogor, jaraknya sangat dekat,
hanya sekitar 2jam perjalanan. Sebegitu dekatnya saja, bahasa yang digunakan
sudah berbeda. Jakarta berbahasa betawi, sedangkan Bogor berbahasa sunda. Mungkin
jika orang asli daerahnya masing-masing dipertemukan untuk berbicara daerah,
mereka tidak dapat saling mengerti, sangat berbeda. Itu hanya gambaran kecil
dari keragaman 748 bahasa yang dimiliki Indonesia atau 10% bahasa yang ada di dunia. Orang Indonesia dikenal
keramahtamahan dan keterbukaannya. Ini menjadikan Indonesia semakin beragam.
Segala kebudayaan dari penjuru dunia ada di Indonesia. Belum lagi kebudayaan
asli Indonesia yang sudah ada sebelumnya juga sudah luar biasa banyak.
Indonesia benar-benar kreatif dan produktif menyangkut kebudayaan, di antaranya berupa 300 tarian daerah dan 485 lagu daerah.
Indonesia terbentang sangat
panjang, membujur sepanjang 3.977 mil dari Sabang di barat hingga Merauke di timur hingga terbagi
menjadi 3 zona waktu. Ini menjadikan panjang Indonesia hampir sama dengan
panjang benua Eropa. Alam Indonesia pun sangat beragam. Lengkap karena segalanya
ada di Indonesia. Ada laut, puluhan ribu pulau, padang pasir, taman bawah
laut, salju (Puncak Jaya), padang rumput, air terjun, sungai, danau dengan pulau
di tengahnya, danau yang dapat berubah warna, danau yang asin airnya, pantai
putih, pantai berbatu cadas, pantai pasir merah muda, sungai yang memiliki
ombak, hewan dan tumbuhan endemik, gunung api yang melingkari nusantara
layaknya penjaga keutuhan, tanah yang subur, lengkap dengan segala jenis
rempah-rempah dan hasil tambang, bahkan kita bisa menggapai awan tanpa menggunakan
pesawat.
Tapi itu tidak serta merta membuat Indonesia begitu saja mengeksploitasi alam. Lebih banyak orang yang memilih melestarikan alam. Tidak banyak orang Indonesia
yang hidup dengan berlimpahan harta. Tidak banyak orang Indonesia yang bisa
berfoya-foya. Lalu, bagaimana bisa merasa bahagia bahkan sangat bahagia?
Menurut saya, karena orang Indonesia menyederhanakan arti bahagia, mensyukuri
apa yang telah diraihnya, tidak terlalu mengejar materi, dan membagi
kebahagiaan dengan sesama walaupun dengan cara yang sederhana pula. Misal, bagi
seorang wanita modern yang kebarat-baratan, menjadi seorang istri yang, maaf,
bertugas hanya di "dapur sumur kasur" adalah hal yang dianggap rendah, selalu
ingin lebih dan disejajarkan dengan sang suami. Mereka tidak bahagia
diperlakukan seperti itu. Tetapi, bagi wanita Indonesia yang biasa saja, yang
sederhana, tugas itu merupakan kebahagiaannya, bangga melaksanakan tugas itu,
bersyukur dapat melaksanakan tugas itu. Rumah tangganya pun menjadi tenteram
dan bahagia. Banyak wanita di luaran sana yang tidak menyadarinya, masih ada
yang belum menikah meski sudah memasuki usia matang. Mencari kebahagiaan
menurut derajatnya. Padahal bahagia itu sederhana saja, tidak melihat derajat. Itu hanya sebagai
permisalan.
Hal lain lagi adalah orang Indonesia terkenal murah
senyum. Seperti kita ketahui, ketika kita tersenyum, otak kita memproduksi
hormon endorfin, hormon kebahagiaan. Hormon yang dapat membuat orang begitu
bersemangat bahkan kekuatannya 100 kali lebih kuat dibandingkan morfin. Senyum
itu membahagiakan. Tidak hanya bagi orang yang tersenyum, tetapi juga orang
yang melihat senyuman kita. Bahagia bisa menular lewat senyuman. Orang lain
bisa ikut tersenyum dan ikut bahagia. Turis-turis asing pun senang dengan
senyuman orang Indonesia. Mereka bingung, bagaimana orang Indonesia bisa
tersenyum begitu mudahnya? Kesederhanaan mungkin jawabannya. Orang Indonesia
hidup begitu bersahaja. Tak mengapa hidup seadanya, asalkan selalu tetap
bersama. Banyak uang dan hidup mewah bukanlah prioritas. Itulah yang membuat
saya suka, bangga, dan bahagia menjadi Indonesia. Jika Anda ingin bahagia dan
bangga menjadi Indonesia, jelajahilah Indonesia. Indonesia seperti surga dunia,
pesonanya akan membuat mata dan hati kita takjub dan semakin Indonesia. Dengan
sendirinya kita akan mencintai negeri ini dan bangga menjadi Indonesia.
Bureaucracy can’t stop me from writing.
Komentar
Posting Komentar