Musik, dengan definisi yang
kubuat sendiri, adalah rangkaian nada-nada yang dinamis dengan tempo tertentu
yang dihasilkan dari alat atau instrumen. Musik dapat dimainkan oleh satu orang
atau dalam grup. Musik memiliki berbagai macam jenis atau aliran. Di antaranya,
pop, dangdut, jazz, rock, campur sari, keroncong, reggae, rebana, tradisional, dan
masih banyak lagi. Tiap-tiap aliran musik memiliki keunikan masing-masing. Mulai
dari alat musik, nada dasar, tempo hingga lirik dan bahasanya.
Semua aliran musik itu indah berkat
keunikannya. Keunikan dari masing-masing musik itulah yang membuat setiap
aliran musik memiliki penggemarnya masing-masing. Tak sedikit pula yang menjadi
penggemar fanatik dari aliran musik tertentu sehingga hanya aliran musik itulah
yang didengarkan bahkan sampai ke individu atau grup musik tertentu saja.
Musik seakan memiliki batas
yang jelas di antaranya, membentuk kotak-kotak, ruangan bagi musik tertentu. Ruangan
yang berdinding tebal dan berperedam suara sehingga tidak akan terdengar ke
luar. Jika ingin menikmati suatu aliran musik harus masuk ke dalam kotak itu. Semakin
lama di situ maka semakin suka dan mungkin lupa dengan aliran musik lainnya. Kehidupan
sosial pun turut mempengaruhi selera musik seseorang. Diejek ketika menyukai
aliran musik lain yang dianggap jelek sehingga tanpa kita sadari kita telah
membangun tembok kita sendiri dan menutup diri terhadap aliran musik lain.
Sewaktu kecil, kita senang
mendengar segala jenis musik. Berdendang dan berjoget bersama dengan musik
apapun yang didengar. Tidak peduli apa kata tentang aliran musiknya. Dangdut
yang dikatakan norak, rock yang dikatakan kesetanan, pop yang dikatakan standar,
sekalipun jazz atau musik klasik yang dikatakan musik kelas atas, kita tidak
peduli, yang penting enak ketika didengarkan ya kita ikut bernyanyi dan
berjoget.
Yang terjadi terhadap saya
saat ini, saya terpengaruh dengan lingkungan saya. Lingkungan yang dari masa
lampau hingga saat ini. Lingkungan yang mengarahkan saya untuk menuju ke kotak musik
tertentu. Memang tak hanya satu kotak yang ditunjukkan, ada beberapa. Hanya saja,
seakan tidak akses menuju kotak musik yang lainnya. Kotak musik terlarang. Yang
sebenarnya musik itu tidak jelek, hanya saja selera lingkungan yang berbeda
dengan kotak musik itu. Saya menjadi terlihat aneh, udik, berbeda dari yang
lain. Serasa terkucil ketika menikmatinya. Tak ada kebebasan dalam berselera. Saya
suka musik. Segala jenis musik. Itu yang saat ini saya inginkan. Kembali menjadi
anak kecil yang belum sanggup melihat kotak-kotak itu. Saya harap, semua yang membaca tulisan ini akan sependapat dengan saya. Bersama-sama menghancurkan kotak-kotak yang ada.
Saya kutip seingat saya pernyataan dari maestro musik lokal, Glenn Fredly, di suatu ajang pencarian bakat: "Musik tidak dapat dikotak-kotakkan, tetapi tiap jenis musik memiliki spesifikasinya masing-masing."
Saya kutip seingat saya pernyataan dari maestro musik lokal, Glenn Fredly, di suatu ajang pencarian bakat: "Musik tidak dapat dikotak-kotakkan, tetapi tiap jenis musik memiliki spesifikasinya masing-masing."
Komentar
Posting Komentar